Viral Video Aliansi Ulama Jatim Temui MPR Desak Makzulkan Jokowi, Eitss! Netizen Berhasil Bongkar Kejanggalannya

banner 468x60

Dunia maya lagi-lagi diwarnai dengan viralnya video hoaks yang gencarkan oleh pihak-pahak yang tak bertanggungjawab.

Dalam video yang beredar tersebut berjudul ‘Aliansi Ulama dan Tokoh Jawa Timur Menyerahkan Pernyataan Sikap Kepada MPR RI, Mosi Tidak Percaya, Makzulkan Presiden Jokowi’.

Video berdurasi 12 menit itu menggambarkan sejumlah pria bersorban dan tokoh lainnya sedang sedang berada di salah satu ruangan di Gedung MPR/DPR.

Narasi dalam video yang dipastikan hoaks itu seolah membacakan sembilan poin yang salah satu di antaranya mengenai isu penolakan penundaan pemilu, hingga mendesak MPR utuk memakzulkan Presiden Jokowi.

Berdasarkan fakta yang ditelusuri media, Kamis (15/9/2022), terungkap bahwa narasi dan gambar video tersebut banyak ditemukan kejanggalan.

Dari analisa gambar visual dan suara narasi yang disuarakan ternyata tidak sama. Narasi tersebut dapat dipastikan telah di-dubbing ulang oleh pelaku.

Dapat dipastikan juga, pihak delegasi itu hanya diterima oleh protokoler dan tak ada menyampaikan di depan MPR.

Fakta lain yang sebenarnya adalah Aliansi Ulama dan Tokoh Jawa Timur yang tergabung Penyelamatan bangsa negara Indonesia, diikuti sekitar 10 orang Pimpinan KH Ahmad Mustain asal Kediri.

Maksud dan tujuan mereka yakni meminta audensi dengan Ketua DPR RI Puan Maharani namun tak ada di tempat. Pihak yang bersangkutan hanya diterima oleh Karo Protokol dan Humas DPR. Mereka hanya menyampaikan beberapa hal saja.

Uniknya, respon masyarakat pun kurang begitu antusias dengan video ini. Terungkap juga kejelian netizen yang menyebut video ini palsu alias hasil editan.

“Dari kacamata dan pendengaran saya, ini editan. Setahu saya aliansi ulama itu di bulan Juni dan Juli. Dan Kalau betul dari ulama kenapa bilang tanggal Hijriayahnya salah fatal,” ungkap salah satu Netizen.

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *