Jakarta – Pemuda Moeslim Jayakarta (PMJ) berharap aksi demonstrasi mahasiswa pada 20 Oktober 2023 didepan Istana Negara dilakukan dengan cara yang elegan dan tidak anarkis.
“Demo tidak harus provokatif dan anarkis, karena hasilnya justru tidak menarik simpati masyarakat,” ungkap Aktivis PMJ Chaerul, hari ini.
Dia meminta agar aksi demonstrasi tidak merugikan para pengguna jalan dan bisa menjaga situasi Kamtibmas tetap kondusif, apalagi saat ini sudah memasuki tahapan Pemilu 2024.
“Jangan sampai gerakan demo 20 Oktober ditunggangi untuk kepentingan terselubung yakni politik. Semua pihak harus hormati putusan MK, dan jika ada keberatan sampaikan dengan cara elegan,” tambahnya.
“Jika aksi dilakukan secara provokatif maka hasilnya juga akan sia-sia. Masyarakat antipati,” sambungnya.
Ia menambahkan, demonstrasi cukup dengan mengumpulkan massa, membawa spanduk, poster, dan menyuarakan aspirasinya. Dengan cara-cara yang santun, justru akan membawa hasil yang maksimal. Aspirasi akan lebih diperhatikan dan mencerminkan budaya ketimuran.
Aksi demonstrasi anarkis ini juga menjadi tontonan yang tidak baik di media. Selain itu juga tidak menjadi pembelajaran yang baik untuk generasi masa depan. “Karena setiap hari kita selalu disuguhi berita yang tidak enak didengar dan tidak nyaman dipandang,” pungkasnya.